Aku terkejut, terbangun dari mimpiku itu. Ketakutan tiba-tiba menyeringai datang karena mimpi tersebut. Tubuhku jadi merinding, bulu di tangan, bulu di kuduk semuanya ikut terbangun. Aku melihat jam menunjukkan pukul setengah 9 di layar handphone lalu langsung bergegas bangun dan mencari apa makna atau tafsir dari mimpiku di mesin pencari konten kenamaan.
Tidur
kembali setelah shalat subuh sebenarnya bukanlah kebiasaanku. Tapi pagi ini
ketika golek-golek dan tiarap mengetik
di laptopku untuk menyelesaikan beberapa ketikan tulisan di word, Aku tertidur
kembali. Aku dibawa ke alam mimpi. Aku melihat ayah (bapak) hidup kembali
menjemur pakaian bersama Ibu di depan rumah pada suatu siang hari. Selang
beberapa saat kemudian beliau sakit kembali dan Ia memintaku mengambilkan air
segayung untuknya.Sekembaliku dari kamar mandi aku melihat disana ada dua sosok
bapak yang sama. Satu sosok bapak terbaring kaku dengan dipeluk nenek, satu
sosok lagi yang memegang gayung tadi. Gayung diberikan pada nenek (Ibunya Bapak).
Beliau lalu dimandikan kembali oleh nenek.
Aku
terkejut, terbangun dari mimpiku itu. Ketakutan tiba-tiba menyeringai datang karena
mimpi tersebut. Tubuhku jadi merinding, bulu di tangan, bulu di kuduk semuanya
ikut terbangun. Aku melihat jam menunjukkan pukul setengah 9 di layar handphone
lalu langsung bergegas bangun dan mencari apa makna atau tafsir dari mimpiku di
mesin pencari konten kenamaan.
Hasil
pencarian dari tafsir mimpi itu banyak versinya karena tidak sesuai persis
dengan mimpiku tadi. Teman-teman bisa mencarinya dengan kata kunci “mimpi ayah
yang sudah meninggal hidup kembali”. Aku takut memaknai mimpi itu sebagai
pertanda buruk kah, atau malah nasib baik yang akan menimpa keluarga yang
ditinggali bapak. Apakah ada pesan-pesan yang ingin bapak sampaikan melalui
diriku. Bisa jadi. Bapak ingin meminta do’a pada Kami untuk ketenangannya di
alam sana.
Untuk
Informasi, Bapak meninggal tanggal 07 Januari 2017 pukul 17.17 di RSUD Cut
Meutia setelah di rawat disana selama 13 hari.
“Yaa
Allah, Kami rindu bapak. Lapangkanlah kuburnya. Jauhkanlah siksaan kubur pada
tubuhnya. Beliau adalah bapak yang kami cinta. Beliau adalah orang yang beriman
kepada-Mu, dan juga sangat baik kepada Kami. Hingga kami (anak-anaknya) di
didiknya dengan baik dan disekolahkan ke jenjang yang tinggi. Beliau ajarkan
kepada kami tentang-Mu. Supaya kami juga akan mengenalmu, Tuhan juga ingat
kepada-Mu dan mengikuti semua titah-Mu, Ya Allah. Ampunilah dosa Kami, dosa
kedua orang tua kami, Ibu dan Bapak Kami. Jagalah mereka seperti mereka
melindungi Kami semenjak kecil hingga dewasa seperti ini”.
“Yaa
Allah, ku bermohon kepadamu, Jauhkan Bapak kami dari siksaan api neraka,
terangkanlah kuburnya, siramilah dirinya dengan hawa dari Surga-Mu. Ya Rabbi, Semoga
Arwah bapak akan damai dan terimalah beliau di sisi-Mu”.
“Yaa
Allah, jika ini memang ini pesan bapak
untuk Kami yang malas ini. Tolong ya Allah berilah Aku kemudahan dalam segala
urusan dalam hal berpikir, meniti karir, dan tak lupa kami untuk selalu
berzikir kepada-Mu, Ya Rabbii”.
“Yaa
Allah, jauhkan juga perlakuan-perlakuan buruknya manusia kepada Kami, Jauhkan
Kami dari marabaya. Berilah Kami kesabaran dalam menerima musibah ini.
Innalillahi wainna ilaihi raa ji’un, Kami ridha kepada-Mu dan kami pula tahu
kami akan kembali kepada-Mu juga pada suatu waktu yang tidak kami ketahui pula.”
“Yaa
Allah, Kabulkanlah do’a kami ini. Hamba yang dhaif, hamba yang begitu mencintai
ibu bapaknya. Jadikan kami dari golongan orang-orang yang sabar, jadikan kami
dari golongan orang-orang yang bersyukur. Ya Allah, Jangan pernah Engkau
jadikan kami golongan orang-orang yang kufur pada nikmat dan anugerah-Mu.
Tunjukilah kami pada jalan yang lurus ”.
Aku
menulis tulisan ini supaya hatiku lega dan seluruh tumpah ruah hati yang sedih
ini terobati karenanya. Semoga bapak, abii, akan tenang di sisi Allah. Aamiin.
COMMENTS