Kuliah kerja nyata (KKN) baru saja kami lalui bersama. Waktu 30 hari kian cepat berlalu, tidak terasa kini kami telah meninggalkan masa-masa yang luar biasa. Kami harus kembali pulang, perjuangan menuju cita-cita besar kita belum usai sahabat-sahabat KKN-ku semua
Kuliah
kerja nyata (KKN) baru saja kami lalui bersama. Waktu 30 hari kian cepat
berlalu, tidak terasa kini kami telah meninggalkan masa-masa yang luar biasa.
Kami harus kembali pulang, perjuangan menuju cita-cita besar kita belum usai
sahabat-sahabat KKN-ku semua.
Baru
saja, kita berpisah berhenti bertatap muka. Kita mengikuti upacara bersama
untuk yang terakhir kalinya. Awalnya aku begitu bahagia karena kita akan
kembali ke habitat kita. Tapi kini sedih, terharu, rindu, kangen, rasa sayangku pada kalian semua membaluti jiwa.
Aku jadi terbangun di waktu yang tidak tepat kini dan ingin langsung menuliskan
kisah kita bersama disana.
Masih
kuingat, sebelum hari H pertemuan kita yang pertama Iskandar dinata sudah
mengirimkan kata-kata salam kenalnya. Rizal fajri pun masuk menyambutnya dengan
salam sapa juga. “Rijal dr jursan apa kmu?”, Iskandar dinata bertanya. Rizal
Fajri pun menanggapi dan jawaban yang sesuai dengannya. Begitu pula dengan
diriku menjawabnya “Wali dari Ti ikut membersamai kelompok 66, Salam kenal”, aku
berkata.
Sahabat
KKN-semua. Ingatkah kalian akan pertemuan kita yang pertama di Gor ACC Cunda?
Itulah pertama kalinya kita semua bertatap muka dan mulailah kita menyapa.
Mendapati orang-orang yang ada di draft
kelompokku waktu itu aku begitu bahagia. Kata-kata KKN menjadi kata kunci bahan
omongan kita semua. Masih terngiang di hatiku awal perkenalan kita-kita. Saat
itu kalian seperti orang tertutup semua aku kira. Kita tidak langsung duduk
bersama. Tidak seperti kelompok yang lainnya. Kita begitu berbeda.
Tibalah
saatnya pelepasan kita ke desa-desa. Kita mulai bersama setiap harinya. Satu
per satu kini mulailah nampak watak-watak dan karakter kalian semua. Kita
bersama-sama membangun program kerja, melaksanakan kegiatan harian kita, makan
bersama, dan juga kadang-kadang berselisih paham dengannya. Disitulah letak
indahnya. Haha :D
Oh
LE 66, saya merindui kalian semua. Bang Safari (safariati), Maida (puput si
antiklii), Ainul inul (ahli agroekoteknologi), rijal fajri dan Iskandar dinata
(eljibiti), Kak Rosy Ramadhana (Humas yang baik hati), Sahrel Jum’adi (si ahli
dokumentasi dan Akuntansi), Dannu (si pendiam, ahli elektronika yang selalu
siap sedia), Fahrul Rozi (Pak Geuchik kita, jak juuu), Nurvera yang senyumnya
manis sekali, Bunda Yana (Ibu Kandung anak laki), Nina yang pernah nangis
tersedu-sedu, hihi, Bang Moeda Fazrie (photografer kita yang ketika tidurnya seperti menggergaji), dan kak
maulida yang punya baby, kalian luar biasa semua dan akan ku kenang sepanjang
masa. Kenang juga daku menurut versi kalian, terserah saja.
Tim LE66 Unimal |
Ada
kesan luar biasa saya dapatkan disana. Hati dan jiwaku ikut berdesir kalau
mengingatnya. Ah sudahlah, kita sekarang sudah berpisah semua. Kalian punya
karakteristik tersendiri yang susah diungkapkan dengan kata-kata. Hanya dengan
hati mampu menguraikannya.
Hari
ini kita bebas, kita merdeka dari kungkungan panitia. Kita sudah bisa kembali
ke tempat semula kita berada. Kalian adalah saudara-saudara, sahabat-sahabatku,
jangan pernah melupakan satu sama lain, ya. Ah, saya jadi lebai jadinya.
Tim KKN-PPM kelompok 66 desa Lhok Euncien |
Selamat
berpisah mak mi (ibu angkat yang baik hati), bang mainsa dan mak yun juga
anak-anaknya yang banyak berjasa (sampai ban becaknya tusut u luwa),
bang dek
ki (pemuda yang bersahaja yang siap diajak kemana saja), ayah ibu dan kakak
bang dek ki (yang memberi santapan kuah pliek enaknya),
Teungku daud dan ibu
hamamah (Wisuda Paud Euncien Pusaka), wa ismail, cek sulaiman, nek bonsyah, dan
seluruh pemuda. Kami berterima kasih pada kalian semua yang menerima kami dan
bersama dengan kami selama kami disana. Kita akan kembali di lain waktu Insya
Allah, kalian orang-orang yang berjasa. Kami akan mengenangnya.
Foto bareng di rumah Bang Dek Ki |
Dan
tak lupa juga adik-adik desa lhok euncien, seperti afdhal (patok), dua sayed,
ajis, syahrul, andrean, syarifah, nelvi, dan semuanya. Kalian masa depan lhok
euncien kita. Belajarlah sepanjang masa.
Mahasiswa KKN bersama anak-anak desa Lhok Euncien |
Bukan perpisahan yang kutangisi tapi pertemuan yang harus kusesali karenanya.
Begitulah kata pepatah lama yang cocok sekali dengan perpisahan kita. Semoga
kita masih bertemu kembali di lain waktu, pemirsa. Kemudian kita pun bisa
bernostalgia bersama ke desa Lhok Euncien, tempat kita mengabdi bersama.
Sungguh indahnya. Kini saatnya kita kembali pulang ke universitas untuk meraih
cita-cita. Kita akhiri apa yang sudah kita mulai sebelumnya. Semoga kita sukses
semua. Dunia bahagia akhirat surga.
Sedihliiii
ReplyDeleteTerharu adek bacanya bg, jgn lupakan kenangan indah itu yaa.
Baru smlm aj ga sama" kalian rindunya ga bisa di ungkapkan dgn kata".
66 luar biasa, 66 yg mngajarkan kita apa arti prsahabatan.
Trs kompak the genk off syrup 66.
Love u so much.
Be the best for we !!
Cihuiii... Mana pemirsa yang Lain ?.. Mampir disini donk..!! Comment :)
DeleteTerimakasih sahabatku.. Semua kenangan yg kita lalui akan selalu ku kenang slamanya. Kalian akan selalu dihatiku. I LOVE U MY FRIEND, YOU ARE TEH BEST
ReplyDelete