KEMAMPUAN MENDENGAR YANG BAIK DAN SEBUNGKUS BAKPAO BUNGA TANJUNG
Alhamdulillah,
saya masih diberi umur panjang oleh Allah untuk melanjutkan cerita-cerita apa
saja yang saya lihat, dengar, dan bicarakan untuk dibagikan kepada sahabat Blog
Muhammad Wali ini.
Selama Kerja Praktek di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk
Aceh Utara. Saya begitu banyak mengenal teman-teman baru disana. Banyak
pegawai-pegawai yang ramah dan ikhlas memberi arahan dan bimbingannya kepadaku.
Aku pun menerima ilmu dan wawasan baru, terutama tentang bagaimana sebenarnya
dunia kerja dan bagaimana kita bersosial dengan sesama rekan kerja di Kantor.
Seperti biasanya, tiba dikantor
sembari menunggu pembimbing, aku pun membuka laptop untuk menyelesaikan
beberapa ketikan laporan Kerja praktek pagi ini. Jam menunjukkan pukul 9.00 WIB
pak Armia,.S.Sos tiba dan memilih duduk di kursi tempatnya bekerja. Beliau pun
membuka percakapan seperti biasanya. Awalnya aku kurang mendengarkan disebabkan
sibuk dengan rancangan dan Desain Sistem Informasi yang ingin aku bangun untuk
kantor dinas itu. Beliau memahaminya dengan baik dan menyuruhku melanjutkan
kerjaku.
Bagiku beliau teman yang baik untuk diajak bicara dan aku pun tidak
menyia-nyiakan kesempatan menerima ilmu-ilmu dan petuah-petuah darinya yang
bisa kugunakan untukku di masa yang akan datang. Aku pun mengajaknya bercerita
kembali tentang peluang-peluang usaha dan tips berbisnis dengan baik, cara
mendapatkan pelanggan, dan bagaimana cara menjaga produk tetap bagus dan
berkualitas. Beliau ajarkan dari pengalamannya ini luarbiasa. Jika ada yang
kuketahui tak sungkan-sungkan pula ku bagikan ide bersama beliau.
Cerita kami
tentang mendapatkan pelanggan sampai pada sistem warga Cina berdagang beliau
memberi contoh pada Toko Bunga Tanjung Fa yang menjual berbagai aneka macam
kue. Daya tarik pengunjung ke toko ini saat ini begitu meningkat. Satu yang
paling ku suka dari pak Armia.,S.Sos adalah menjelaskan kemudian menunjukkan
langsung dimana tempatnya berada.
Sekitar pukul
setengah 12 beliau mengajakku ke Toko Bunga Tanjung tersebut di jalan Suka
Ramai Kota Lhokseumawe, beliau ingin memperlihatkan padaku bagaimana harga
sebungkus kue disana. Pak Armia meminta pendapatku tentang kue apa yang kita
beli. Aku pun menunjuk Bakpao putih saja. Dibelinyalah dua bungkus bakpao dan
satu bungkus kue macam keju berwarna merah muda. Aku melihat pak armia membayar
untuk masing-masing bungkusan itu dengan harga Rp 5.000,- dan masing-masing bungkus
isi kuenya berjumlah 5 tapi begitu kecil. Anehnya kue sekecil itu kok bisa
dihargai dengan harga yang mahal seperti itu dan orang-orang mau membelinya.
Kami pun keluar
dari toko tersebut guna mencari tempat yang pas untuk singgah sebentar mencoba
kue dari Toko Bunga tanjung itu. Pak Armia mengendarai motor dan aku bonceng di
belakangnya kami pun tiba di tujuan. Di warung yang menjual air tebu kami
berhenti dan pak Armia memesan 2 gelas air tebu untukku dan untuk beliau
sendiri. Kue tadi masing di dalam plastik. Pak Armia menyuruhku memakannya. Aku
pun mencicipi kue dari Toko Bunga Tanjung tadi. Wah enak sangatlah ternyata.
Pak Armia memberiku sebungkus bakpao tadi untuk kusimpan di tas dan dibawa
pulang ke rumah. Sebungkusnya lagi kami berikan kepada rekan-rekan kerja di
kantor Dinas. Dapat kita ambil pelajaran bahwa rasa dengan harga memang
menjamin kualitas. Toko Bunga Tanjung
dulunya memberi murah dulu kepada pelanggan dan ketika pelanggan sudah tertarik
dengan mereka harga pun akhirnya bisa dipasang seenak hati. Begitulah sistem
dagang Cina.
Pulang dari sana aku jadi pendengar
yang budiman lagi. Telinga ku belum sempat beristirahat tapi pak Abdullah,
rekan kerja yang berewokan itu mengajakku mendengarnya curhat tentang mirisnya
keadilan di negeri kita saat ini.
Beliau begitu prihatin akan penegakan hukum keadilan dan tata krama rakyat
saat ini. Aku terus mendengarkannya. Beliau jadi semakin semangat bercerita dan
aku mulai pusing. Ketika aku mulai menunduk kepala dan mengarah muka ketempat
lain beliau pun pindah ke depanku untuk mendengarkannya bercerita. Aku melirik
jam di telepon genggam yang menunjukkan pukul 12.14 dan kemudian kulihat jam
lagi. Aku buru-buru ingin pulang tapi ada perasaan tidak enak jika ku
membiarkan beliau bercerita sendirian disana, jam istirahat kantor sudah tiba.
Pegawai sudah banyak yang keluar. Untuk memancingnya berhenti aku memakai tas.
Tapi, apa yang terjadi beliau berdiri dan merogoh sakunya dan memberiku
beberapa uang. Dan berharap padaku belajar terus hingga sukses.
Itulah segelintir cerita pengalaman ku hari ini. Semua itu tidaklah lepas
dari kemampuan mendengarkan yang baik. Aku telah mempraktekkannya tinggallah
kawan mencobanya. Kemampuan ini akan menjadi satu modal kita menemukan teman,
kita di hargai, di cari-cari dan manfaat lainnya kita yang dulunya kurang aktif
berkomunikasi akhirnya bisa berkomunikasi dengan lebih baik dan menemukan
pelajaran di dalamnya, yang baiknya kita ambil dan jeleknya kita buang
jauh-jauh.....
Selamat Mencoba !
COMMENTS