Perjalanan Terbang Di Angkasa Pertama Kalinya, Terbang Segera Ke Pusat Ibu Kota Negara Indonesia

Perjalanan mimpi akan dimulai. Pikiran mulai menerka bagaimana ketika di dalam pesawat nantinya. Ada perasaan takut dan was-was karena belum pernah sekalipun aku terbang di angkasa. Ini akan jadi perjalanan terbang di angkasa pertama kalinya dalam hidupku menuju ke pusat ibukota Indonesia, Jakarta.

Langit membiru kemudian merah jambu, sore yang syahdu petang itu. Sepulang dari kampus Aku dan Rahmat beristirahat sejenak di warung bang Juned yang berlokasi di luar pagar kampus tercinta. Sore yang melelahkan. Baru beberapa saat kami duduk-duduk santai di pondok warung bang juned sebuah inbox masuk ke handphone Rahmat. Isi pesan itu sontak mengejutkan kami. Kami diperintahkan utuk segera memeriksa email. Rahmat segera mengecek email tersebut. Sebuah kabar gembira ternyata. Proposal Program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT) dengan judul “PAJANLOM.com: Mall Barang Kerajinan Online” lulus tahap on desk. Baru lulus tahap pertama. Kami harus mengikuti tahapan berikutnya yakni presentasi dan wawancara dihadapan juri Program IBT di Jakarta.

Sempat kalang kabut kami dibuat berita ini. Kami tidak memiliki simpanan uang yang cukup di dompet saat itu. Rahmat langsung memberitahukan ke adik sepupunya, Mulyadi yang juga setim dengan kami dalam menggawangi rencana bisnis toko online ini.

Langit sudah hampir gelap ketika kami harus segera memberitahukan ini kepada mentor bisnis teknologi kami Pak S.KOM, M.KOM di rumahnya. Beberapa saat kemudian, Mulyadi sudah tiba. Kami pun berangkat ke rumah mentor kami itu. Sejurus kemudian kami sudah berada di rumah bapak mentor teknologi. Kami bercerita kepadanya dan meminta pendapatnya. “Bagaimana dengan kuliah kalian?” tanya bapak mentor kami. Beliau begitu menyayangkan tindakan dan pilihan kami ini. Aku terdiam sejenak, temanku Rahmat menjawab “Saya tetap harus pergi karena ini impian saya sejak dulu walau kuliah juga harus saya tinggalkan untuk sementara”. Bapak dosen kami ini juga memberi pengertian “Kalian sebentar lagi akan final, ujian akhir”. Kami tidak boleh berlama-lama lagi, harus segera membuat keputusan. Kami harus membuat pilihan siapa saja yang akan berangkat. Setelah berembuk duduk bersama. Awalnya hanya Mulyadi dan Rahmat yang akan pergi tapi akhirnya Aku juga dibujuk dan dirayu mereka untuk ikut. Hatiku luluh. Aku pun ngikut walau resiko uang habis dan ujian akhir semester harus ditunda dulu.
Terbang Segera Ke Pusat Ibu Kota Negara Indonesia

Setelah beberapa saat mendengarkan petuah dan nasehat bapak mentor kami pun pamit dan meminta do’a dan restunya untuk kesuksesan perjalanan kami ini. Berikutnya Kami juga menemui tokoh informatika lainnya yang paling berjasa dalam membantu kami belakangan ini. Kami juga menemuinya. Beliau adalah dosen paling dermawan di kampus Kami. Beliau pula yang menyediakan tempat untuk kami melakukan riset dan belajar bersama di kampus. Kami juga harus pamit dan memohon restunya.

Usai berpamitan kepada mentor-mentor hebat kami langsung bergegas pulang lalu mempersiapkan pakaian dan kebutuhan lainnya yang dibutuhkan di Jakarta nantinya. Malam begitu gelap ketika Aku berboncengan dibelakang motor Rahmat. Ketika itu suatu kejadian aneh terjadi. Ponsel Rahmat berdering dengan sendirinya. Seseorang yang jauh di pulau jawa sana menelponnya. Rahmat pun memberhentikan motornya sejenak untuk menjawab panggilan itu. Penelpon itu adalah ketua pusat pengembangan karir kampus kami yang meminta kami untuk segera mengirim nama dan identitas tambahan, yakni Aku dan Mulyadi yang sebelumnya belum dipesankan tiket pesawat terbang KNO, Medan – CGK, Jakarta.

Setelah mengirimkan data-data yang sudah valid dan lengkap itu kami melanjutkan perjalanan pulang ke rumah Rahmat untuk berpamitan dengan orang tua dan mengambil pakaiannya. Kami tiba di rumahnya sekitar jam 22.00 WIB. Aku disambut hangat disana. Sebelum pergi kami terlebih dahulu makan malam. Kebetulan sekali karena aku dan Rahmat belum makan saat itu. Kami hampir lupa makan. Usai makan Aku pun menghubungi orang tua untuk meminta izin dan memohon do’a dan restu mereka untuk kelancaran perjalanan kami ini.

 Tak bisa berlama-lama di tempat Rahmat Kami harus bergegas dengan segera karena jam 00.00 WIB  kami harus sudah berada di terminal bus Lhokseumawe. Aku dan Rahmat langsung diantar oleh Bapaknya ke simpang Jalan Raya B.Aceh-Medan. Dari sana kami akan naik mobil L-300 menuju terminal bus Kota Lhokseumawe. Setelah satu jam perjalanan kami pun tiba di terminal. Disini kami berkumpul dan dari terminal inilah kami akan bertolak ke kota Medan.

Setelah menunggu setengah jam Mulyadi tiba juga di terminal. Jam kini sudah menunjukkan pukul 12 malam. Kami langsung memesan tiket perjalanan ini seharga 140 ribu. Mahal tak kawan? Tak apalah, anggap saja investasi. Kami ambil tiketnya dan langsung memasuki bus sempati star yang berwarna kuning dan merah bergaris-garis itu. Duduk manis dan istirahat di kursi yang telah ditentukan.

Setelah semua penumpang sudah memenuhi kursi-kursi. Bus Sempati ini pun langsung bergerak. Aku memilih istirahat saja. Ambil selimut dan tidur. Aku baru tersadar dari tidurku ketika sudah sampai di Binjei, sebuah kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 5 jam kami pun tiba di terminal atau gudangnya sempati. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 pagi, kami turun dari bus langsung ke kantin terminal, menikmati segelas teh untuk menyambut pagi yang ceria akan tiba.

Perjalanan kami belum usai. Sekarang kami akan menunggu mobil jasa travel yang akan mengantarkan kami ke bandara Kuala Namu. Bandara ini lumayan jauh sih, jadi tak akan sanggup jika kita berjalan kaki kesana. Pukul 6.00 WIB, sebuah mobil avanza yang telah kami hubungi sebelumnya tiba. Kami langsung angkut barang dan ikut bersama sopir tersebut ke bandara. Perjalanan dari terminal sempati ke kuala namu airport menghabiskan waktu lebih kurang 2 Jam.

Disinilah aku melihat jalan tol  pertama sekali dalam hidup. Jalannya mulus dan pemandangan di kiri kanan badan jalan begitu memesona. Kami tiba di bandara tepat jam 8.00 WIB. Setelah membayar 150 ribu kami pun turun. Gedung ini begitu megah, baru ini aku melihatnya. Desain arsitektur yang indah dan moderen yang dirancang oleh PT Angkasa Pura. Aku dan 2 temanku mulai berjalan menyusuri lantai kuala namu airport pagi ini dengan tas ransel dipunggung dan tas jinjing berisikan baju-bajuku dan Rahmat. Kami menaiki dan menuruni setiap tangga eskalator disana. Ini pertama kali aku menaikinya. Ada perasaan deg-degan ketika pertama kali menginjak tangga ini. Aku takut terjatuh maka dengan berhati-hati aku berhasil melewatinya.  

Saat ini yang paling kucari adalah listrik untuk charging ponsel yang hampir death. Aku perlu menghubungi dosen untuk pamit dan meminta izin karena tidak bisa mengikuti ujian akhir semester. Setelah baterai ponsel terisi aku langsung menghubungi dosen tersebut. Alhamdulillah, aku diberi izin. Beliau juga cukup antusias dan mengapresiasi perjalananku ini karena sebenarnya yang lulus dan ikut program IBT ini adalah para alumni, bukan mahasiswa yang masih ada mata kuliah seperti kami.

Perkara studi kini sudah kelar. Aku dan teman-teman setim kini harus memusatkan pikiran pada persiapan presentasi dan wawancara keesokan harinya (26/05/2016). 

Pagi ini kami belum bisa berangkat karena jadwal penerbangan kami sebenarnya adalah jam 20.00 WIB. Kami telat diberitahu sebelumnya oleh bapak yang memesankan tiket pesawat kami. Terpaksa kami harus menunggu. Sembari menunggu malam tiba kami pun mencari tempat yang pas untuk mengerjakan slide presentasi dan produk kami. Akhirnya stasiun kereta api Kuala Namu jadi tempat berlabuh kami sementara. Kami duduk disana hingga jam 18.00 tiba.

Langit senja berwarna jingga kini menghiasi langit kota Medan. Langit hampir magrib.  Ketika kami bergegas keluar dari Stasiun Kereta Api Kuala Namu menuju pintu keberangkatan bandara KNO. Saatnya Check-In di Loket Lion Group. Setelah semua administrasi selesai kami langsung menuju tempat pemeriksaan. Usai pemeriksaan kami langsung menuju ke pintu gerbang 10. Kami tidak keluaar lagi dari sana. Kini tugas kami adalah duduk manis menunggu jadwal Boarding Pass tiba.


Perjalanan mimpi akan dimulai. Pikiran mulai menerka bagaimana ketika di dalam pesawat nantinya. Ada perasaan takut dan was-was karena belum pernah sekalipun aku terbang di angkasa. Ini akan jadi perjalanan terbang di angkasa pertama kalinya dalam hidupku menuju ke pusat ibukota Indonesia, Jakarta.

Perjalanan Terbang Di Angkasa Pertama Kalinya, Terbang Segera Ke Pusat Ibu Kota Negara Indonesia

Bersambung...

COMMENTS

Name

Adsense,1,Astronomi,9,Bisnis,15,Blogging,22,Buku,10,Catatan,83,Cinta,5,Computer Science,34,Delphi,2,Dunia Kepenulisan,9,Freelancer,1,Gadget,2,Game,1,HUT RI 70,2,Ilmu Pengetahuan,2,Inspirasi Tokoh,1,Kepribadian,2,Kesehatan,1,Keuangan,1,Khotbah,4,KKN,7,Lifestyle,1,Matematika,1,Motivasi,13,Pengalaman,21,PIMNAS,2,Produktivitas,3,Professional,4,Resensi,3,Review,8,Sahabat,3,SEO,1,Smartphone,1,Startup,6,Student,41,Teknologi,15,Tips,20,Travelling,12,Tutorial,3,Vlogging,1,Wirausaha,31,Youtuber,1,
ltr
item
Muhammad Wali: Perjalanan Terbang Di Angkasa Pertama Kalinya, Terbang Segera Ke Pusat Ibu Kota Negara Indonesia
Perjalanan Terbang Di Angkasa Pertama Kalinya, Terbang Segera Ke Pusat Ibu Kota Negara Indonesia
Perjalanan mimpi akan dimulai. Pikiran mulai menerka bagaimana ketika di dalam pesawat nantinya. Ada perasaan takut dan was-was karena belum pernah sekalipun aku terbang di angkasa. Ini akan jadi perjalanan terbang di angkasa pertama kalinya dalam hidupku menuju ke pusat ibukota Indonesia, Jakarta.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy8cnaY7cD2gtRBfnguowYCVSxJdgMLynbMqLRwRRz6m_AHXQQWk4i8fVKgjQZCIPg0FWt9JZxZA7h7eUgiK8KNq98kT0v1rpJoB-z5G7z5TnDQ8gQh5pP9oX7JuIGEMtSMPhz_LjWwdJp/s640/MUHAMMAD+WALI+-++TERBANG+KE+IBUKOTA+INDONESIA.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy8cnaY7cD2gtRBfnguowYCVSxJdgMLynbMqLRwRRz6m_AHXQQWk4i8fVKgjQZCIPg0FWt9JZxZA7h7eUgiK8KNq98kT0v1rpJoB-z5G7z5TnDQ8gQh5pP9oX7JuIGEMtSMPhz_LjWwdJp/s72-c/MUHAMMAD+WALI+-++TERBANG+KE+IBUKOTA+INDONESIA.JPG
Muhammad Wali
https://akhywali.blogspot.com/2016/10/perjalanan-terbang-di-angkasa-pertama.html
https://akhywali.blogspot.com/
https://akhywali.blogspot.com/
https://akhywali.blogspot.com/2016/10/perjalanan-terbang-di-angkasa-pertama.html
true
5617546411537444367
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy