WISATA SEMBARI BEKERJA, KESAMPAIAN JUGA EPISODE 2
Kembali untuk melanjutkan laporan yang bersambung di episode yang lalu
sahabat-sahabatku semua. Butuh 2 hari Aku dan timku untuk menjelajahi 2 tempat
wisata lain lagi. Bangun tidur dengan segera dan aktivitas hari kedua pun
dimulai kembali. Aku mulai menyiapkan segala perangkat dan peralatan yang akan
kami bawa ke tempat lokasi wisata yang akan kami gunakan untuk pengambilan
gambar nantinya.
Rahmat dan Aku mulai mencari sarapan pagi di sebuah warung nasi di kawasan
Batuphat Timur dekat dengan SPBU, disana ada warung nasi yang pas sekali untuk
menentramkan hati sang lambung yang ada di tubuh kami. Usai makan kami pun
langsung bergegas menuju ke lokasi dan mengejar si Mulyadi yang baru saja lewat
melintas di depan kami.
Hari ini Bukit Goa jepang dan situs makam Sultan Malikussaleh akan menjadi
tempat bekerja kami selanjutnya. Hari yang indah dengan dukungan cahaya
matahari yang cerah merona. Kami mendapati Mulyadi di simpang line pipa Bukit Indah. Kami terus mengejar waktu yang
tersisa. Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang hari. Rahmat menghubungi Arie
teman yang lainnya untuk berkumpul kembali ke dalam tim kami. Hari itu listrik
padam. Semua perangkat elektronik kami mati, padam kehabisan baterai termasuk
milik Arie yang sedang dihubungi Rahmat. Arie harus mencharge full hape-nya
hari ini karena kalau tidak, maka pekerjaan kami akan terus tertunda lagi. Hari
yang beruntung diperjalanan kami melihat lampu menyala maka sontak hati kami
pun jadi gembira. Perjalanan kami lanjutkan sambil menunggu Arie tiba kami pun
mencari tempat yang pas untuk mengisi daya listrik ke laptop kami untuk
simpanan nanti.
Beberapa menit kemudian Arie pun menghubungi katanya ia telah tiba di Bukit
Goa Jepang. Selang beberapa menit kami pun mengakhiri pengecasan perangkat alat
elektronik disana dan bergegas pula ke Bukit yang dimaksud. Bukit Goa Jepang
yang dimaksud itu tidaklah jauh dari badan jalan raya Medan-Banda Aceh. Letak
yang cukup strategis berada di bukit desa Blang Panyang, Muara Satu, Kota Lhokseumawe.
Ini adalah kali keduaku setelah sebelumnya (Hari Minggu, 22 Maret 2015, Baca disini) bersama Asdi ke tempat ini. Hari ini adalah
wisata sambil bekerja. Jadi, tujuan dasar kesini hanya untuk mengambil gambar
tempat-tempat wisata saja. Kami ingin mengambil gambar taman ngieng jioh yang
indah dipuncak bukit blang panyang. Disanalah tempat pemantauan yang indah dan
semilir angin sepoi-sepoi di puncak sana cukup menghilangkan haus dan gerah kami
rasa.
Setelah menaiki jalan yang terjal dan licin kami pun tiba di lokasi. Kami
pun langsung memarkirkan sepeda motor di tempat yang telah disediakan panitia
wisata. Lalu turun ke bawah dan melihat lokasi pemotretan yang pas dan sesuai
untuk kategori kami. Sempat membuat keterlambatan kami bekerja ternyata ada
alat yang tertinggal di rumah Arie. Terpaksa Arie dan Rahmat yang harus kembali
ke sana. Sambil menunggu mereka balik ke lokasi wisata ini Aku dan Mulyadi pun
melihat-lihat kondisi dan isinya gua. “Wah luar biasa... Keren sekali didalam
ini ”. Kataku dalam hati. Ada banyak lubang gua yang digali jepang dahulu kala
ternyata. Yang nampak terang hanya tiga. Lubang itu berakhir dipintu lainnya
sebelah utara, barat, dan selatan. Ada juga yang gelap karena belum dipasangkan
lampu. Kami takut memasukinnya. Takutnya ada sesuatu.
Setengah jam berlalu Rahmat dan Arie pun kembali. Kami sudah siap mengambil
shoot kembali di puncak sana, di taman ngieng jioh atau dalam bahasa Indonesia kita
bisa menyebutnya “Taman Memandang Jauh”. Namanya sesuai karena kita bisa
melihat indahnya tata ruang Kota Lhokseumawe, pabrik PT wijaya karya, kompleks
kilang gas PT Arun, dan juga PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dari atas bukit ini. Terlihat
pula indahnya langit biru yang menawan hati para pujangga dari sastra
Astronomi, seperti diriku ini... hihi J.
Setelah beberapa cuplikan gambar kami abadikan. Akhirnya, Kami pun bergegas
kembali untuk melanjutkan petualangan kami, sejurus kemudian kami pun turun
kembali dan menyeduh secangkir air tebu dingin di badan jalan raya desa blang
panyang. Menghilangkan penat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke
kecamatan samudera yang lumayan jauh dari tempat kami berada.
Bersambung lagi ya.. Episode Selanjutnya baru kita tiba di Makam
Malikussaleh dan Ratu Nahrisyah... Oke.
COMMENTS