PERJALANANKU KE TAMAN NGIENG JIOH DAN GUA JEPANG
Hari Minggu, 22 Maret 2015 yang lalu. Sepulang dari
tempat pak Juwaidi Ilyas, tempat mentor bisnisku berada di Lhokseumawe. Aku dan
Asdi berniat melihat pesona wisata alam terdekat yang bisa ditemui di tepi
jalan raya Medan B. Aceh tepatnya di desa Blang Panyang. Di bukit Blang Panyang
inilah kita akan menemui taman wisata yang baru di buka oleh pemerintah Kota
Lhokseumawe yaitu Taman Wisata Gua Jepang dan Taman Ngieng Jioh. Sebelumnya aku hanya mendengar tentang gua
jepang ini dari teman-teman maka saat inilah waktunya berpetualang sendiri,
menjajaki bukit Blang Panyang dan melihat sendiri bagaimana pesona Taman Ngieng
Jioh dan Taman Wisata Gua Jepang.
Suasana terik mentari siang itu begitu menyengat
ubub-ubun, hari yang cerah minggu ini. Alhamdulillah, setelah melewati jalan
berbatu dan tanah liat yang licin tepat pukul 12.00 Wib kami baru tiba di atas
bukit Blang Panyang ini. Dengan membayar Rp 5.000,- kami pun menitipkan sepeda
motor kepada petugas parkir yang berada disana. Kami pun menyusuri jalan-jalan
kecil yang ditumbuhi rerumputan dan ilalang yang begitu luas kami akhirnya
melihat sebuah gapura gua yang disebut sebagai Gua Jepang.
Gua Jepang merupakan sebuah situs peninggalan sejarah
yang berada di atas bukit di daerah Blang Panyang. Maka dari itu, banyak yang
menyebutnya Gua Blang Panyang. Gua ini dibuat pada masa penjajahan Jepang dan
dibuat dengan kekejaman yakni kerja paksa (Romusha). Dulunya, gua ini
dijadikan tempat pertahanan bagi tentara Jepang ketika masa perang dunia ke-2.
Tapi, sayang sekali hari ini Aku dan Asdi belum
berkesempatan memasukinya kami hanya melihat gapura tanpa nama, tampaknya
memang belum selesai. Gapura ini merupakan gerbang masuk menuju gua yang ada di
atas bukit. Gapura ini sendiri merupakan hasil pemugaran yang bertujuan untuk
memperindah suasana di tempat wisata ini, jadi gapura ini bukan termasuk salah
satu dari peninggalan sejarah. Terlihat di muka pintu lubang gua ada beberapa
orang mengawasi dan menerima pengunjung yang ingin dipandu ke dalam gua.
Kami hari ini hanya memantau sesaat beberapa objek saja
seperti pemandangan Kota Lhokseumawe dan kompleks kilang gas PT. Arun dan birunya
kaki langit dan di laut ternyata terlihat pula kapal yang mulai masuk ke pelabuhan
PT. Arun dari atas sebuah tempat berdiri di Taman Ngieng Jioh dekat dengan Gua
Jepang. Di tempat inilah yang banyak dikunjungi oleh para pengunjung wisata.
Setelah beberapa cuplikan gambar kami abadikan. Akhirnya
Kami pun merasa puas dengan petualang ini, sejurus kemudian kami pun memilih
untuk pulang. Pulang ke rumah kontrakan kami di desa Reuleut Timur.