Inisiasi Tokoh Inspirasi Dinsosnakermobduk Aceh Utara
Selama kegiatan kerja praktek di Dinas Sosial, Tenaga
kerja dan Mobilitas penduduk Kabupaten Aceh Utara. Kurang dari dua bulan begitu
banyak aku mendapatkan ilmu disana khususnya di kantor bidang Mobilitas
Penduduk. Banyak pegawai yang ramah dan mau bercerita banyak kepadaku. Aku
sendiri begitu senang memasang telinga baik-baik untuk mendengarkan setiap kata
dari mulut-mulut tokoh-tokoh sosial disana. Mereka terus memotivasi dan
menginspirasi hari-hariku disana. Maka kuperkenalkan inilah Tokoh-tokoh itu :
Ada pak Armia,.S.Sos
yang paling banyak berbagi ilmunya, bercerita kepadaku sehingga beliau
pun jadi teman ngobrol ku yang paling aktif disana. Saat beliau ingin berbicara
aku sangat antusias mendengarnya akibatnya beliau pun senang dan bercerita,
berbagi apa saja ilmu dan pengalaman beliau ketika muda dulu yang akan
menyemangatiku hidup di masa kini. Ketika aku bertanya beliau akan menjelaskan
serinci dan sedetil mungkin supaya ku mengerti dan memahami tentang apa saja
yang ku tanyakan itu. Akhirnya, Kami mulai akrab sejak hari itu , hari dimana
beliau menceritakan kisah-kisah heroiknya saat muda dulu tentang pengalaman
hidup beliau saat di tugaskan dinas ke desa paling jauh dari ibukota provinsi
Kalimantan Selatan, Banjarmasin. Di sanalah surat keterangan pegawai negeri
beliau dikeluarkan oleh pemerintah, mau tidak mau jika ingin punya
pendapatan/belanja hidup beliau harus berangkat kesana.
Beliau juga menceritakan banyak tentang bagaimana
susahnya dulu tetua ini, sebagai abdi negara yang pertama sekali memimpin
pembukaan kawasan-kawasan transmigrasi di daerah yang belum dijamahi sebelumnya
seperti daerah Cot girek, Sawang, Buket Hagu yang merupakan cikal bakal tempat
penduduk transmigrasi saat ini ditempati. Tapi sekarang tetua-tetua ini kurang
dianggap bagus kinerjanya di Kantor hanya karena tidak mempunyai keahlian di bidang
teknologi informasi yang paling banyak digunakan saat ini.
Aku pun mengenalnya sebagai sejarawan (anggapan ku saja),
komunikator yang baik dan bisa dijadikan nara sumber untuk pembuatan novel
sosial budaya. Hihi... :)
Kantor Dinsosnakermobduk Aceh Utara |
Kemudian ada Pak Nasruddin juga bisa dikatakan sebagai salah
satu tetua di dinas ini mungkin 3 tahun lagi beliau akan pensiun di kantor
dinas ini, mampu berkisah tentang dinas, sejarah-sejarah penggabungan dinas
sosial dan dinas tenaga kerja dan mobilitas penduduk yang dulunya terpisah.
Beliau juga banyak tentang dunia kerja
yang pernah beliau geluti.
Selanjutnya aku perkenalkan Pak Yusuf.,S.T beliau adalah
pembimbing kerja praktek ku di sana, saat ini menjabat sebagai Plt Ketua Bidang
Mobilitas penduduk menggantikan almarhum pak Ibrahim.,SE yang meninggal
beberapa bulan yang lalu. Pak Yusuf orangnya begitu bijak dan sering berceramah
membahas tentang keagamaan, seperti perihal haram halalnya suatu perbuatan.
Beliau memiliki wawasan dan pengalaman kerja yang banyak
dan melimpah. Dari satu tempat kerja ke
tempat kerja yang lain. Pernah bekerja di Panwaslu (Pengawas Pemilu), di kantor
dinas perindustrian, dinas kehutanan, Dinas Kepegawaian, dan lain-lain. Lupa
saya...hihi. Saat ini beliau bekerja disini (Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Mobilitas Penduduk Kabupaten Aceh Utara. Beliau berasal dari keluarga miskin
tidak membuatnya menyerah untuk terus belajar menggapai cita-cita tinggi.
Begitu menginspirasi ketika beliau bercerita kisah-kisahnya.
Kemudian aku perkenalkan lagi Bu Dahliana Hanafiah atau
sering dipanggil “mami” oleh rekan-rekan kerjanya , orangnya baik dan juga
ramah tapi sering berdandan walaupun sudah umur separuh baya. Hihi :) . Maaf, ngomongin orang itu dosa besar. Maklum sobat
beliau perempuan jadi harus tampil prima dan cantik di depan pria-pria tua yang
ganteng berkumis dan berewokan disana.
Pak Abdullah , pria muda berewokan kira-kira baru tiga
puluhan usianya. Di kalangan kantor itu ia dikenal kurang waras, banyak bicara,
merayu wanita dan menyanyi lagu-lagu
malaysia jadi kegiatan hariannya disana. Aku pikir bakatnya ada di seni tarik
suara ini. Suaranya begitu mirip dengan yang memopulerkan lagu-lagu sendu dan
syahdu itu. Aku terkesima dengannya walau sarafnya sudah konslet seperti itu.
Apabila kita mau mendengarnya beliau pun tambah semangat. Sesekali aku pun
request lagu sendu padanya. Beliau tersenyum dan langsung test vokal di kantor
itu. Walau kurang waras seperti ini tapi ia tidak pernah memukul-mukul atau
menakuti orang lain.
Kalau Bu
Nurhayati,.SE adalah orang yang selalu menyuruhku untuk membantunya mengetik,
sedikit saja aku ketahui tentangnya. Selain bekerja di kantor dinas
sosial,tenaga kerja dan mobilitas penduduk beliau merangkap sebagai kepala Unit
Pemukiman Transmigrasi VI Buket Hagu yang berada di Desa Cinta Makmur Kecamatan
Baktiya Kabupaten Aceh Utara.
Terakhir aku perkenalkan Bang Putra, seorang honorer
pendiam yang paling sulit diajak ngobrol tentang dunia kerja. Masih muda,
enerjik, dan tampan. Sering berkutat dengan smartphone dan itu selalu ada di
genggamannya. Tugasnya yaitu membantu para kepala seksi (Kasi) diantaranya Seksi
Pengembangan Sumber Daya Kawasan, Seksi Pengerahan dan Penataan Penduduk dan Seksi
Pengembangan Masyarakat Kawasan Transmigrasi Lokal. Bisa dikatakan dia lah
administrator bidang mobilitas penduduk. Disana hanya Pak Yusuf., S.T dan Bang
Putra ini yang memahami dan mampu bekerja dengan Komputer sebagai teknologi
informasi yang paling canggih di zaman ini.
COMMENTS